Prof. Dr. dr Heru Sundaru, Sp.PD, KAI dari FKUI Universitas Indonesia mengatakan, “kasus asma pada anak di Indonesia lebih tinggi sedikit dibandingkan dewasa. Kemudian asma pada anak akan hilang sebagian, dan akan muncul lagi setelah dewasa karena perjalanan alamiah”.
Kebanyakan orang menderita asma karena alergi terhadap sumber alergi tertentu (alergen). Alergen ini asalnya dari lingkungan.
“Penyebab Penyakit Asma”
Saluran pernapasan penderita asma sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas). Asap rokok, tekanan jiwa, alergen pada orang normal tidak menimbulkan asma tetapi pada penderita asma rangsangan tadi dapat menimbulkan serangan.
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.
Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama sel mast, diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya:
* kontraksi otot polos
* peningkatan pembentukan lendir
* perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.
Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen).
Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.
“Faktor Pencetus Serangan Asma”
Gejala-gejala dan bronkokonstriksi yang diakibatkan oleh pemicu timbul seketika, berlangsung dalam waktu pendek dan lebih mudah diatasi dalam waktu singkat. Namun saluran pernafasan akan bereaksi lebih cepat bila sudah ada atau terjadi peradangan.
1. Faktor pada pasien
* Aspek genetik
* Kemungkinan alergi
* Saluran napas yang memang mudah terangsang
* Jenis kelamin
* Ras/etnik
2. Faktor lingkungan
* Bahan-bahan di dalam ruangan : Tungau debu rumah, Binatang, kecoa
* Bahan-bahan di luar ruangan : Tepung sari bunga, Jamur
* Makanan-makanan tertentu, bahan pengawet, penyedap, pewarna makanan
* Obat-obatan tertentu
* Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray)
* Ekspresi emosi yang berlebihan
* Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
* Polusi udara dari luar dan dalam ruangan
* Infeksi saluran napas
* Exercise induced asthma, kambuh ketika melakukan aktivitas fisik tertentu
* Perubahan cuaca
sumber : http://medicastore.com